Rabu, 01 April 2015

Literasi Media dan Literasi Digital



 A.      Pengertian Literasi Media dan Literasi Digital
     Literasi  media  adalah  kemampuan  seseorang  untuk  menggunakan  berbagai  media
guna  mengakses,  analisis  serta  menghasilkan  informasi  untuk  berbagai  keperluan
dalam kehidupan sehari-hari  seseorang  yang akan dipengaruhi oleh media  yang ada
disekitar  kita  berupa  televisi,  film,  radio,  musik  terekam,  surat  kabar  dan  majalah.
Dari  media  itu  masih  ditambah  dengan  dengan  internet  bahkan  kini  pun  melalui
telepon seluler dapat diakses.
Istilah  literasi  digital  mulai  populer  sekitar  tahun  2005  (  Davis  &  Shaw,  2011  ),
literasi  digital  bermakna  kemampuan  untuk  berhubungan  dengan  informasi
hipertekstual  dalam  arti  bacaan  tak  berurut  berbantuan  komputer.  Istilah  literasi
digital  pernah  digunakan  tahun  1980-an  ((  Davis  &  Shaw,  2011  ),  secara  umum
bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti
membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer ( Bawden, 2001 ).

   B.      Konsep Literasi Media dan Literasi Digital
     Definisi  literasi  media  menggunakan  pendekatan  tritokomi  yang  mencakup  tiga
bidang yaitu literasi media bermakna memiliki akses ke media, memahami media dan
menciptakan  dan  mengekspresikan  diri  untuk  menggunakan  media  (  Buckingham
2005,  Livingstone  2005  ).  Akses  meliputi  menggunakan  serta  kebiasaan  media,
artinya  kemampuan  menggunakan  fungsi  dan  kompetensi  navigasi  (  mengubah
saluran  televisi,  menggunakan  sambungan  internet  ),  kompetensi  mengendalikan
media  (  misalnya  menggunakan  sistem  terpasang  interaktif,  melakukan  transaksi
melalui internet ) dll.
Pemahaman  artinya  memiliki  kemampuan  untuk  memahami  atau  menafsirkan  serta
memperoleh  perspektif  isi  media  serta  sikap  kritis  terhadapnya.  Menciptakan
mencakup berinteraksi dengan media ( misalnya  berbicara di radio, ikut serta dalam
diskusi  di  internet  ),  juga  menghasilkan  isi  media.  Bagi  seseorang  yang  memiliki
pengalaman mengisi berbagai media massa membuat seseorang memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang dan pendekatan kritis terhadap isi media.
Gilster  (2007)  memperluas  konsep  literasi  digital  sebagai  kemampuan  memahami
dan  menggunakan  informasi  dari  berbagai  sumber  digital,  dengan  kata  lain
kemampuan  untuk  membaca,  menulis,  dan  berhubungan  dengan  informasi  dengan
menggunakan teknologi dan format yang ada pada masanya.
Penulis lain menggunakan istilah literasi digital untuk menunjukkan konsep yang luas
yang  menautkan  bersama-sama  berbagai  literasi  berbasis  kompetensi  dan
keterampilan  teknologi  komunikasi,  namun  menekankan  pada  kemampuan  evaluasi
informasi  yang  lebih  “lunak”  dan  perangkaian  pengetahuan  bersama-sama
pemahaman dan sikap ( Bawden, 2008 ; Martin, 2006, 2008 ).
IFLA  ALP  Workshop  (  2006  )  menyebutkan  bagian  dari  literasi  informasi  adalah
literasi  digital,  didefinisikan  sebagai  kemampuan  memahami  dan  menggunakan
informasi  dalam  berbagai  format  dari  sejumlah  besar  sumber  daya  tatkala  sumber
daya  tersebut  disajikan  melalui  komputer.  Dengan  perkembangan  internet,  maka
pemakai  tidak  tahu  atau  tidak  memperdulikan  dari  mana  asalnya  informasi,  yang
penting mereka dapat mengaksesnya.

   C.      Cakupan Literasi Media dan Literasi Digital
     Istilah media mencakup  semua media komunikasi, kadang-kadang digunakan istilah
media  massa  untuk  mencapai  audisi  hangat  besar  seperti  televisi  siaran  dan  bayar,
radio,  film,  surat  kabar  dan  majalah.  Sering  pula  istilah  “dalam  semua  media  dan
format”  mengacu  pada  komunikasi  dan  diseminasi  informasi  dalam  berbagai  media
berlainan serta berbagai format ( teks, grafik, foto, tabel, statistik dll  ). Literasi media
mencakup semuanya dari memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan
teknologi  media  lama  dan  baru  sampai  dengan  memiliki  hubungan  kritis  ke  konten
media. Tulisan seperti Buckingham ( 2005 ), Livingstone ( 2005 ) menyatakan bahwa
trikomi  untuk  mendefinisikan  literasi  media  adalah  memiliki  akses  ke  media,
memahami media dan menggunakan media. Literasi media mengakui pengaruh harian
pada manusia yang berasal dari televisi, film, radio, musik, surat kabar, dan majalah.
Literasi  digital  mencakup  pemahaman  tentang  web  dan  mesin  pencari.  Pemakai
memahami bahwa tidak semua informasi yang tersedia di web memiliki kualitas yang
sama.  Dengan  demikian  pemakai  lambat  laun  dapat  mengenal  lagi  situs  web  mana
yang  handal,  serta  situs  mana  yang  tidak  dapat  dipercaya.  Dalam  literasi  digital  ini
pemakai  dapat  memilih  mesin  pemakai  yang  baik  untuk  kebutuhan  informasinya,
mampu  menggunakan  mesin  pencara  secara  efektif  (  misalnya  dengan  “advanced
search”).  Singkatnya  literasi  digital  adalah  himpunan  sikap,  pemahaman
keterampilan menangani dan mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secara
efektif dalam berbagai media dan format.

   D.      Komponen Literasi Media dan Literasi Digital
     Literasi  media  menghubungkan  Tiga  C  yaitu  sebagai  berikut  :
computing,  communication  networks  dan  content  dalam  format  digital  (digitalized),
dimana  penggabunagan  itu  sendiri  diawali  dengan  C  (convergence).  Media  ini  oleh
Flew (2002) dipahami sebagai media digital, yaitu semua bentuk content media  yang
menggabungkan dan menyatukan (mengintegra sikan) data, teks, suara dan berbagai
macam citra (images) yang dismpan dalam format digital, dan didistribusikan melalui
jaringan  komunikasi  seperti  serat  optic,  broadband,  satelit  dan  sistem  transmisi
gelombang mikro.
Menurut Bawden ( 2008 ), komponen literasi digital terdiri dari empat bagaian yaitu
sebagai berikut :
1.  Tonggak pendukung berupa :
  Literasi itu sendiri dan
  Literasi komputer, informasi, dan teknologi komunikasi
2.  Pengetahuan latar belakang terbagi atas :
  Dunia informasi dan
  Sifat sumber daya informasi
3.  Kompetensi berupa :
  Pemahaman format digital dan nondigital
  Penciptaan dan komunikasi informasi digital
  Evaluasi informasi
  Perakitan pengetahuan
  Literasi informasi
  Literasi media
4.  Sikap dan perspektif


REFERENSI:
http://sulistyobasuki.wordpress.com
Catatan kutipan
(1).  Kutipan  Skripsi  Literasi  Informasi  Guru,  Rindyasari,  Program  Studi  Ilmu
Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
(2).  Kutipan  Penelitian  S.  Arifianto  Peneliti  Komunikasi  &  Budaya  Media,  di
Puslitbang Aptika,& IKP Balitbang SDM Kementerian  Komunikasi dan Informatika,
Arief2008@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar